Ketika iklan sekolah gratis ditayangkan, terlihat samar-samar di bagian belakang ada tertulis "kecuali untuk RSBI/SBI" yang muncul sekejap. Pendapat bahwa sekolah bermutu itu harus mahal dilegalkan dalam iklan tersebut. Memang benar bahwa pendidikan itu adalah investasi jangka panjang. Diperlukan modal yang tidak sedikit untuk mencapai hasil terbaik. Mahalnya sekolah dikompensasi dengan fasilitas dan pelayanan pembelajaran plus-plus.
Padahal, anak yang ingin pendidikan berkualitas tidak hanya yang memiliki banyak uang. RSBI bagaikan mimpi untuk siswa miskin. Jika hal tersebut tidak segera diatur, sekolah akan berubah fungsi. Menjadi lembaga komersial dan jual mahal. Apalagi, Kemendiknas belum mengatur biaya RSBI.
Sebaiknya pemerintah atau pihak swasta yang peduli pendidikan mendirikan RSBI/SBI bagi siswa miskin. Syukur jika bebas biaya alias gratis. Banyak bibit unggul yang dengan fasilitas sederhana bisa berprestasi. Andaikan anak unggul berduit minim itu difasilitasi layaknya di RSBI/SBI, niscaya bangsa Indonesia akan menghasilkan Habibie-Habibie yang baru.
semoga pendidikan di negeri semakin membaik
ReplyDeletekeren judulnya...
ReplyDeletetapi emang polemik pendidikan d negeri ini perlu dibenahi...
kalo orang miskin gak sekolah gimana dgn penerus bangsa ini..RI rata2 hidup di bawah garis kemiskinan
ReplyDeleteitulah corat marut pendidikan negeri ini, ada yang RSBI, SBI, SSN untung saya sekolah masih jamannya SD Inpres aja
ReplyDeletetapi ada syarat2nya lagi gak ya?
ReplyDeletetingkatkan terus pendidikan indonesia . . .
ReplyDelete